Monday, May 31, 2021

CARA MEMBUAT BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN VARIABEL DALAM PENYUSUNAN KTI/SKRIPSI YANG BAIK DAN BENAR

assalamualaikum WR. WB

    Tahukan sobat dalam menyelesaikan perkuliahan tentunya harus melakukan penelitian, bisa disebut dengan KTI (karya tulis ilmiah), Skripsi atau Tesis. di sini saya akan membagi sedikit pengalaman atau ilmu dalam penyusunan proposal KTI atau Skripsi agar mudah di setujui oleh dosen pembimbing.



1. Kerangka Konsep

    Setelah peneliti menyusun kerangka teoritis, selanjutnya peneliti sesuai keingginan dan spesifik permasalahan yang ditemukan, melakukan penyusunan kerangka konsep penelitian. Kerangka konsep ini bisa diambil secara keseluruhan, sebagai atau dimodifikasi dari salah satu atau beberapa kerangka teoritis yang ada. Kerangka konsep penelitian harus mengambarkan keterkaitan antara variabel penelitian atau kerangka konsep tersebut memberikan kejelasan hubungan antara konsep-konsep yang ingin diukur melalui penelitian yang dilakukan. Jadi dalam kerangka konsep dijelaskan secara rinci pendekatan pemecahan masalah atau model yang digunakan dalam penelitian ini. kerangka konsep terdiri dari, model skematis dan penjelasanya variabel yang diteliti dan penjelasan hubungan antara variabel.

Contoh Kerangka Konsep Dalam Penelitian


2. Definisi Operasional

    Definisi operasional menjelaskan tentang definisi suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikan kegiatan sesuai keinginan penelitian (memberikan operasional yang diperlukan untuk masing-masing variabel penelitian). Sebaliknya agar lebih mudah untuk di baca definisi operasional dibuat dalam bentuk tabel seperti contoh dibawah ini:



3. Variabel Penelitian dan Cara Pengukurannnya

    Untuk mengukur konsep maka harus melalui operasional variabel-variabel. Variabel adalah sesuatu yang bervariasi atau suatu simbol yang diberikan harga atau nilai. Misalnya kualitas air, memenuhi kriteria variabel karena mempunyai variasi nilai yaitu memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat.

    Variabek biasanya terdiri dari variabel dependen (variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi atau variabel akibat), dan variabel independen (variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi atau variabel sebab). Namun ada juga variabeel lain yang dikenal dengan variabel anatar, variabel pengganggu dan variabel pra kondisi. Variabel ini juga dapat mempengaruhi variabel dependen. Untuk itu perlu menjadi perhatian dan semaksimal mungkin pengaruhnya perlu dikendalikan agar perubahan yang terjadi pada variabel dependen semata-mata akibat pengaruh dependen. Untukreview masing-masing variabel maka calon peneliti diharapkan membuka kembali materi perkuliahan metodologi Penelitian sehingga pemilihan variabel penelitian benar-benar sesuai pedoman ilmiah yang berlaku.

    Pengukuran variabel penelitian bervariasi anatar variabel-variabel tersebut, ada variabel yang diukur hanya dengan satu pertanyaan (pertanyaan tunggal) dan ada juga variabel yang merupakan gabungan dari beberapa pertanyaan (variabel komposit).

    Beberapa contoh variabel dan cara pengukurannya; Variabel pemanfaatan kelambu, kategorinya terdiri dari dimanfaatkan (Kode 1) yaitu apabila kelambu dimanfaatkan; sedangkan kategori tidak dimanfaatkan (kode 0), yaitu apabila kelambu tidak dimanfaatkan.

    Variabel pendidikan responden, dikategorikan tinggi (kode 1) bila responden telah menamatkan pendidikan minimal tingkat SLTP, sedangkan dikategorikan rendah (kode 0) bila paling tinggi hanya tamat SD. Hasilnya diperoleh dari jawaban kuesioner pertanyaan nomor......(lihat dikuesiner).

    Variabel kondisi rumah, diukur dengan mengamati keadaan fisik rumah yang berhubungan dengan masuknya nyamuk penularan malaria. Dikategorikan Kedap nyamuk (kode 1) bila ventilasi, jendela, dinding dan langit-langit rumah tidak dapat dimasuki nyamuk (insect proof); sedangkan kategori tidak kedap nyamuk (kode 0) bila kondisi fisik rumah dapat dimasuki nyamuk.

    Variabel pengetahuan biasanya merupakan variabel gabungan dari beberapa pertanyaan kuesioner. Tentukan nilai masing-masing item pertanyaan dan kemudian kumulatifkanlah untuk menyimpulkan pengetahuan responden.

semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat sekalian,, apabila ada kekeliruan bisa hubungi penulis dan tingalkan komentar

Baca Juga :CARA PENULISAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA PADA PENELITIAN KTI/SKRIPSI

Baca Juga :CARA MEMBUAT BAB I PENDAHULUAN (LATAR BELAKANG ) DALAM PENYUSUNAN KTI/SKRIPSI YANG BAIK DAN BENAR

Sunday, May 30, 2021

CARA PENULISAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA PADA PENELITIAN KTI/SKRIPSI

assalamualaikum WR. WB
    Tahukan sobat untuk menyelesaikan perkuliahan tentunya harus melakukan penelitian, bisa disebut dengan KTI (karya tulis ilmiah), Skripsi dan Tesis. di sini saya akan membagi sedikit pengalaman atau ilmu dalam proposal KTI atau Skripsi agar mudah di setujui oleh dosen pembimbing, untuk contoh format lainnya seperti BAB 1, kata pengantar, daftar isi dan cara teknis dalam pengetikan juga di artikel ini. 
    Baca artikel di bawah ini dengan teliti dan pahami agar sobat bisa menerapkannya saat melakukan penelitian / penyusunan karya tulis ilmiah, skripsi dan tesis. 


Bab II (Tinjauan Pustaka)
    Dalam BAB II (tinjauan pustaka) yang merupakan BAB yang wajib ada dalam penyusunan KTI, skripsi dan tesis. BAB II Tinjauan Pustaka di ulas berbagai publikasi resmi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti mencakup lain: aspek masalah yang diteliti, pendekatan pengelolaan masalah yang digunakan, kerangka model konsep yang dipakai, metode dan hasil-hasil penelitian termasuk lokasi yang telah dilakukan penelitian sebelumnya, Prinsip , asumsi / pendapat para ahli yang relevan dengan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian).
    Tiap sumber yang digunakan, baik dikutip langsung atau tidak langsung (ringkasan) perlu merujuk pada nama yang dikutip dalam KTI, Skripsi atau tesis. Hal ini menunjukan bahwa si peneliti jujur ​​mengakui karya / pendapat orang lain yang lebih ahli. Membaca buku atau jurnal atau bahan-bahan ilmiah lainnya tidak hanya membaca dab kemudian memindahkan-bulat ke dalam BAB pustaka, namun harus diterapkan dan sebaik-baiknya. Selalu lakukan evaluasi atau bertanya-tanya apakah teori yang dikutip dari hubungan tersebut langsung dengan penelitian yang lebih lanjut, upayakan merangkum dan merangkai beberapa teori yang terkait menjadi satu kesatuan.
    sbainya rujukan yang dipakai adalah hasil penelitian atau pendapat para ahli yang terbaru. Untuk itu sumber-sumber informasi seperti jurnal, seminar karya tulis ilmiah dan skripsi terbaru atau internet merupakan referensi yang paling tepat untuk dijadikan isi dalam BAB II tersebut.
    Pada bagian akhir dari suatu tinjauan pustaka, sebainyadilengkapi dengan kerangka teoritis yang merupakan teori / pendapat para ahli yang sudah dikutip. Kerangka teoritis ini adalah bagan skematis yang menunjukan hubungan antara variabel-variabel penelitian, dan ini merupakan dasar pemilihan kerangka konsep penelitian, Dengan kata lain, kerangka konsep dan variabel penelitian yang akan dilakukan penelitian harus ditempatkan dalam kerangka teoritis di BAB II tinjauan pustaka.

Contoh Kerangka Teoritis
    Mengacu pada teori-teori yang sudah diterangkan sebelumnya, maka dapatlah disusun kerangka teoritis seperti terlihat di gambar dibawah ini:
Gambar I
    

Gambar 2


    Pada gambar atas sumber mana dikutip dan menurut siapa teori ini di dan dibuat dalam bentuk kotak persegi dan di buat panah yang mengarah pada tujuan yang ingin di teliti atau yang dekat dengan judul penelitian, dan istilah apa saja yang berhubungan dengan variabel independen dan ketergantungan atau tujuan khusus dan mana yang mempengaruhi oleh tujuan tersebut.
    Untuk tinjauan pustaka pada BAB II seabaiknya cari sumber referensi yang terbaru misalnya sekarang tahun 2025 sebaiknya Anda mencari sumber antara tahun 2020 sampai tahun 2025, agar penelitian Anda mendapat ilmu atau data terbaru. dan untuk kerangka teoritis juga harus menggunakan referensi yang terbaru 5 tahun di bawah saat Anda melakukan penelitian, kerangka teoritis bisa mencari di jurnal-jurnal dan referensi lainya yang menyediakan sumber yang jelas dan tidak dapat dipercaya, bisa juga dari buku-buku yang tentunya buku terbaru .







CARA MEMBUAT BAB I PENDAHULUAN (LATAR BELAKANG ) DALAM PENYUSUNAN KTI/SKRIPSI YANG BAIK DAN BENAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Tahukah sobat bagaimana cara menulis atau Menyusun penelitian yang baik dan benar pada masa perkembangan tehnologi di masa sekarang ini. Ayooo simak, baca dan pahami arikel ini agar sobat sekalian bisa melakukan penelitian yang sempurnaaa ....


 

    Bab I pada pendahuluan biasanya terdiri dari latar belakang masalah, permasalahan permasalahan, tujuan penelitian (umum dan khusus), ruang lingkup penelitian, manfaat penelitian dan sistematika. Latar Belakang masalah merupakan dasar penulusuran terhadap masalah yang ingin diteliti. Masalah adalah persyaratan antara harapan (target / cakupan program, persyaratan-persyaratan) dan penyediaan (kondisi riil yang ditemukan dilapangan).

    Misalnya target cakupan konsumsi air bersih di perdesaaan adalah 76%, tetapi kenyataanya hanya 60% masyarakat yang mengkonsumsi air minum yang layak, dan permasalahan lainnya sesuai kepekaan penyelidikan masalah tersebut.

    Latar belakang ini memerlukan fakta-fakta atau informasi yang mendorong penelitian memilih masalah tersebut untuk diteliti, biasanya dimulai dari hal-hal yang bersifat umum kepada hal-hal yang bersifat khusus atau lazimnya dikenal dengan istilah PIRAMIDA TERBALIK.

    Setelah latar belakang diuraikan, maka selanjutnya menyusun masalah penelitian atau latar belakang menjadi satu atau dua hal yang berkaitan dengan permasalahan permasalahan penelitian. biasanya diajukan dalam kalimat interogatif (bentuk pertanyaan) yang jelas, akurat dan akurat tentang pertanyaan yang diajukan.

    Rumusan masalah variabel yang mengandung hubungan anatar dua variabel atau lebih, tergantung jumlah variabel yang dipilih untuk dilakukan penelitian. Salah satu kriteria baik atau buruknya suatu rumusan masalah adalah sejauh mana pemahaman yang dapat memahami permasalahan penyelidikan dengan baik, dengan hanya membaca bagian rumusan masalah walaupun tidak membaca latar belakang penelitian secara keseluruhan.

    Contoh rumusan masalah: Kasus penyakit yang berbasis lingkungan masih dominan di negara indonesia, terutama penyakit ISPA dan sistem pencernaan, duga ada dengan sosial ekonomi dan tingkat pengetahuan masyarakat. Hal tersebut adalah pada penelitian tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kasus penyakit tersebut.

    Pada umumnya suatau penelitian harus jelas memuat tujuan penelitian. Tujuan penelitian harus berkaitan dengan inti permasalahan penelitian. Misalnya penelitian tentang pemanfaatan jamban untuk BAB masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab rendahnya penggunaan jamban (Tujuan Umum). Tujuan Khusus lebih dispesifikkan (operasionalkan) lagi. Dua aliran dalam menulis tujuan penelitian adalah: penggunaan kata, diketahuinya atau untuk melihat. Dalam bahasa inggris sering digunakan istilah 'Mengidentifikasi, Mengetahui, Mengetahui, Menganalisa, dll.

    Ruang lingkup penelitian menjelaskan tentang apa dan aspek apa yang diteliti, serta menjelaskan aspek apa yang tidak diteliti, padahal secara idealnya (secara teoritisnya) harus dilakukan penelitian: namun karena beberapa hal keterbatasan aspek tersebut tidak diteliti. dengan tujuan lain, ruang lingkup penelitian yang memberitahukan kepada pembaca aspek-aspek apa saja yang menjadi fokus penelitian utama.

    Manfaat penelitian anatara lain manfaat praktis yang di dapatkan dari hasil-hasil penelitian, biasanya manfaat praktis untuk pemerintah, masyarakat, bagi objek penelitian atau bagi penelitian itu sendiri. Selain manfaat penelitian, penelitian juga mempunyai manfaat teoritis (bagi pengembangan ilmu pengetahuan). Perlu ditegaskan bahwa manfaat teoritis untuk menambah khazanah perpustakaan, BUKANLAH manfaat teoritis.

    Sstematika Penulisan pada kartun adalah garis besar atau gambaran bagian-bagian yang akan diuraikan dalam suatau laporan KTI / Skripsi. Biasanya peneliti menyatakan bahwa penelitian ini terdiri dari 6 BAB dengan sistematika penulisanya sebagai berikut.

Contoh: Pendahuluan, dalam bab ini dikemukakannya latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

Baca Juga : 98 Judul Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan Skripsi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat Terbaru

Baca Juga : Contoh Format Penulisan Kata Pengantar Karya Tulis Ilmiah (KTI/SKRIPSI) Terbaru

Baca Juga : FORMAT PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN TERBARU (Karya tulis Ilmiah dan Skripsi)

Baca Juga : FORMAT PENGETIKAN PROPOSAL DAN KTI UNTUK AKADEMI KESEHATAN LINGKUNGAN


 

Thursday, May 20, 2021

FORMAT PENGETIKAN PROPOSAL DAN KTI UNTUK AKADEMI KESEHATAN LINGKUNGAN

Assalamualaikum Wr. Wb

    Tahukah sobat, bagaimana cara menulis atau Menyusun penelitian yang baik dan benar agar cepat di ACC atau disetujui oleh pembimbing dan tentunya mepercepat sobat lulus kuliah dengan waktu yang telah ditentukan. dibawah ini beberapa pedoman penulisan yang sering dijadikan pedoman-pedoman pada kampus atau universitas dalam penyusunan KTI/Skripsi/Tesis. 

Format Pengetikan Proposal KTI dan Skripsi Untuk Universitas/kampus dalam bidang Kesehatan 

    Untuk keseragaman dalam proposal pengetikan atau karya tulis ilmiah mahasiswa akademi kesehatan lingkungan, maka berikut ini diuraikan ketentuan umum pengetikan proposal atau KTI.  Proposal KTI dan KTI diketik pada kertas putih ukuran kwarto dengaan berat 70 gram, ukuran 28x21,5 cm.  Naskah KTI diketik dengan jenis huruf Times New Roman dengan ukuran font 12.



Untuk ketentuan batas-batas pengetikan (margin) dalam proposal atau KTI sebagai berikut:

  1. 3 cm dari tepi atas
  2. 3 cm dari tepi bawah
  3. 3 cm dari pinggir
  4. 4 cm dari tepi kiri
Aturan atau ketentuan spasi pengetikan proposal dan juga KTI yang harus digunakan sebagai berikut:

  1. Abstrak diketik 1 spasi
  2. Daftar isi diketik 2 spasi
  3. Daftar Pustaka diketik 2 Spasi
  4. Judul Tabel / Grafik / Gambar diketik 1 spasi 
  5. Isi tabel / lampiran dapat diketik bervariasi antara 1-2 spasi tergantung keperluan dan tata letak di masing-halaman
  6. Bila tabel / grafik di dalam teks jaraknya dengan alenia baru diketik 2,5 spasi
  7. Untuk Tabel dan gambar jika perlu dibuat dilembar yang lebih luas, atau juga dapat dibuat secara vertikal (atau disesuaikan dengan luas halaman materi)
  8. Tabel dan gambar yang berasal dari kutipan, sumbernya ditulis di bawah tabel atau gambar 1 spasi sebelah kiri
  9. Jarak judul BAB dengan alenis baru, diketik 4 spasi
  10. Jarak baris terakhir dengan SUB Judul baru, diketik 3 spasi
  11. Pengetikan seluruh isi KTI adalah 2 spasi
  12. Seluruh halaman halaman ditempatkan di kanan atas halaman yang mengandung masing-masing BAB KTI yang ditempatkan dibagian bawah halaman tengah tersebut (4 spasi dari teks).
  13. Ukuran bagian awal naskah (sebelum BAB Pendahuluan) mengunakan huruf romawi (i, ii, iii, dsb) ditulis dibagian bawah tengah, 4 spasi dibawah teks.  Lembar halaman judul tetap dihitung tetapi ditidak diberikan nomor  

Semoga bermanfaat> Jika terdapat kekeliruan dapat ditanyakan Langsung melalui email ATAU Tinggalkan komentar <  Terimakasih

Baca Juga:   FORMAT PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN TERBARU (Karya tulis Ilmiah dan Skripsi)

Baca Juga:   Contoh Format Penulisan Kata Pengantar Karya Tulis Ilmiah (KTI / SKRIPSI) Terbaru

Baca Juga:   98 Judul Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan Skripsi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat Terbaru

Sunday, May 9, 2021

FORMAT PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN TERBARU (Karya tulis Ilmiah dan Skripsi)

Proposal penelitian adalah karya tulis yang ditulis mahasiswa pada masa studinya pada program pendidikan. Proposal penelitian tersebut merupakan tugas akhir mahasiswa dalam memahami dan menelaah suatu permasalahan secara sistematis dengan mengunakan metode ilmiah yang benar.



 Usulan pada kediaman swasta juga terdiri dari kepala bagian yaitu, bagian utama atau bagian utama.

1. Bagian Awal

    Sebuah. Halaman judul / Sampul

    Cover atau cover luar merupakan kulit luar proposal, kertas tebal biasanya terdiri dari karton tebal tebal dan plastik transparan berwarna biru dongker sesuai warna kampus favorit. Huruf pada penutup dicetak, huruf besar dengan pengaturan dan pengaturan agar simetris, serasi dan rapi.

    b. Halaman Judul Dalam

    Halaman judul dalam proposal penelitian tulisannya dama dengan halaman sampul luar / kover proposal yang dicetak pada kertas HVS putih dengan huruf besar.

    c. Halaman Persetujuan

    Persetujuan persetujuan adalah pernyataan kesiapan bahwa proposal penelitian telah berdana dan siap untuk diseminarkan.

    d. Halaman Pengesahan Tim Penguji

Halaman pengesahan adalah pernyataan final bahwa proposal penelitian telah dipertahankan dihadapan tim penguji yang ditanda tangani oleh penguji, dosen pembimbing dan direktur setelah seminar proposal penelitian selesai. Halaman pengesahan tim penguji ini setelah seminar dilaksanakan dan sudah ditanda tangani oleh semua penguji dan juga pembimbing.

    e. Kata Pengantar

    Pada halaman ini memuat ucapan terimakasih penulis yang menyatakan pihak-pihak tertentu yang telah membantunya selama atau pendidikan, misalnya kepada direktur, kepada dosen, teman-teman penguji. Judul pada KATA PENGANTAR diketik simetris tidak menggunakan garis bawah dan titik di akhir kalimat. Pada teks disebelah kanan bawah di cantumkan tempat, tanggal dan tahun tulisan dan kata '' Penulis.              

    f. Daftar Isi

    Pada  judul pada proposal BAB dan Sub proposal BAB telah disusun dalam bentuk daftar secara vertikal. Judul yang ada pada Bab diketik dengan huruf besar, sedangkan sub BAB, anak sub BAB dan rinciannya hanya huruf awal yang diketik huruf besar.

 98 Judul Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan Skripsi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat Terbaru

Contoh Format Penulisan Kata Pengantar Karya Tulis Ilmiah (KTI / SKRIPSI) Terbaru