assalamualaikum WR. WB
Tahukan sobat untuk menyelesaikan perkuliahan tentunya harus melakukan penelitian, bisa disebut dengan KTI (karya tulis ilmiah), Skripsi dan Tesis. di sini saya akan membagi sedikit pengalaman atau ilmu dalam proposal KTI atau Skripsi agar mudah di setujui oleh dosen pembimbing, untuk contoh format lainnya seperti BAB 1, kata pengantar, daftar isi dan cara teknis dalam pengetikan juga di artikel ini.
Baca artikel di bawah ini dengan teliti dan pahami agar sobat bisa menerapkannya saat melakukan penelitian / penyusunan karya tulis ilmiah, skripsi dan tesis.
Bab II (Tinjauan Pustaka) Dalam BAB II (tinjauan pustaka) yang merupakan BAB yang wajib ada dalam penyusunan KTI, skripsi dan tesis. BAB II Tinjauan Pustaka di ulas berbagai publikasi resmi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti mencakup lain: aspek masalah yang diteliti, pendekatan pengelolaan masalah yang digunakan, kerangka model konsep yang dipakai, metode dan hasil-hasil penelitian termasuk lokasi yang telah dilakukan penelitian sebelumnya, Prinsip , asumsi / pendapat para ahli yang relevan dengan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian).
Tiap sumber yang digunakan, baik dikutip langsung atau tidak langsung (ringkasan) perlu merujuk pada nama yang dikutip dalam KTI, Skripsi atau tesis. Hal ini menunjukan bahwa si peneliti jujur mengakui karya / pendapat orang lain yang lebih ahli. Membaca buku atau jurnal atau bahan-bahan ilmiah lainnya tidak hanya membaca dab kemudian memindahkan-bulat ke dalam BAB pustaka, namun harus diterapkan dan sebaik-baiknya. Selalu lakukan evaluasi atau bertanya-tanya apakah teori yang dikutip dari hubungan tersebut langsung dengan penelitian yang lebih lanjut, upayakan merangkum dan merangkai beberapa teori yang terkait menjadi satu kesatuan.
sbainya rujukan yang dipakai adalah hasil penelitian atau pendapat para ahli yang terbaru. Untuk itu sumber-sumber informasi seperti jurnal, seminar karya tulis ilmiah dan skripsi terbaru atau internet merupakan referensi yang paling tepat untuk dijadikan isi dalam BAB II tersebut.
Pada bagian akhir dari suatu tinjauan pustaka, sebainyadilengkapi dengan kerangka teoritis yang merupakan teori / pendapat para ahli yang sudah dikutip. Kerangka teoritis ini adalah bagan skematis yang menunjukan hubungan antara variabel-variabel penelitian, dan ini merupakan dasar pemilihan kerangka konsep penelitian, Dengan kata lain, kerangka konsep dan variabel penelitian yang akan dilakukan penelitian harus ditempatkan dalam kerangka teoritis di BAB II tinjauan pustaka.
Contoh Kerangka Teoritis
Mengacu pada teori-teori yang sudah diterangkan sebelumnya, maka dapatlah disusun kerangka teoritis seperti terlihat di gambar dibawah ini:
Gambar I
Gambar 2
Pada gambar atas sumber mana dikutip dan menurut siapa teori ini di dan dibuat dalam bentuk kotak persegi dan di buat panah yang mengarah pada tujuan yang ingin di teliti atau yang dekat dengan judul penelitian, dan istilah apa saja yang berhubungan dengan variabel independen dan ketergantungan atau tujuan khusus dan mana yang mempengaruhi oleh tujuan tersebut.
Untuk tinjauan pustaka pada BAB II seabaiknya cari sumber referensi yang terbaru misalnya sekarang tahun 2025 sebaiknya Anda mencari sumber antara tahun 2020 sampai tahun 2025, agar penelitian Anda mendapat ilmu atau data terbaru. dan untuk kerangka teoritis juga harus menggunakan referensi yang terbaru 5 tahun di bawah saat Anda melakukan penelitian, kerangka teoritis bisa mencari di jurnal-jurnal dan referensi lainya yang menyediakan sumber yang jelas dan tidak dapat dipercaya, bisa juga dari buku-buku yang tentunya buku terbaru .
Baca Juga: CARA MEMBUAT BAB I PENDAHULUAN (LATAR BELAKANG ) DALAM PENYUSUNAN KTI/SKRIPSI YANG BAIK DAN BENAR
Baca Juga: 98 Judul Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan Skripsi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat Terbaru
No comments:
Post a Comment