Assalamualaikum WR. WB
Hai sobat sekalian, dalam menempuh kegiatan latsar CPNS setiap instansi atau badan pengembangan sumber daya manusia atau badan kepegawaian pengembangan sumber daya manusia kota/provinsi tentunnya akan melaksanakan kegiatan LATSAR (pelatihan dasar) bagi CPNS harus membuat laporan aktualisasi, di sini saya akan memberikan sedikit ringkasan penyusunan laporan aktualisasi bagi petugas radiografer/radiologi dari BAB I sampai selesai...cekkidot...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Aktualisasi nilai dasar ASN adalah kegiatan di tempat kerja dimana peserta Pelatihan Dasar PNS berupaya menerapkan nilai-nilai dasar PNS dalam unjuk kerjanya. Jadi, aktualisasi nilai dasar PNS adalah kelanjutan dari tahapan internalisasi nilai dasar di kelas, setiap peserta menampilkan perilaku kerja yang dimuati dengan nilai-nilai dasar PNS. Jika diibaratkan dengan masakan, maka nilai-nilai dasar PNS itu adalah bumbu-bumbu yang akan membuat makanan terasa enak.
Organisasi tempat terlaksananya aktualisasi penulisa adalah Rumah Sakit Umum Daerah dalam jabatan radiografer. Unit kerja penulis adalah instalasi radiologi; dengan demikian organisasi penulis adalah Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa, sedangkan tempat aktualisasi penulis adalah adalah instalasi radiologi; di ruang radiologi inilah penulis sebagai peserta berkontribusi terhadap proses kerja yang ada di ruang radiologi tersebut.
Kata “proses kerja” dan “kontribusi” perlu penulis garis bawahi untuk memberi batasan dari kerja yang dilakukan peserta, yakni membantu proses kerja yang ada di instalasi itu tetapi bukan sebagai figur yang bertanggung jawab terhadap hasil kerja, karena tanggung jawab hasil kerja adalah pada penanggung jawab unit kerja atau instalasi, yakni kepala ruangan. Dengan demikian, kegiatan penulis sebagai pegawai pemula hanyalah sebatas membantu apa saja yang diminta kerjakan oleh atasan; semua kerja yang dilakukan penulis dalam rangka berkontribusi itu dalam konteks Rancangan Aktualisasi ini dinamakan dengan kegiatan.
Terkait dengan kata “proses kerja” sebagaimana yang dikemukakan di atas, maka yang ditunggu dari penulis adalah cara bagaimana sikap dan perilaku penulis terhadap “kerja-kerja” membantu proses kerja yang ada di ruang kerja dimana penulis/peserta ditempatkan. Karena itu, aspek yang dinilai dari sikap dan perilaku kerjanya, apakah sudah “sarat nilai dasar PNS” atau belum; atau sejauh mana keterampilan peserta mewarnai kerjanya dengan nilai-nilai yang telah diajarkan di kelas.
Dengan demikian, untuk dapat melaksanakan aktualisasi dengan bermakna, setiap peserta harus menghayati eksistensi dan fungsi organisasi-nya masing-masing dalam upaya mencapai tujuan bernegara (perlindungan, kesejahteraan serta pencerdasan bangsa) di daerahnya masing-masing. Spirit organisasi ini biasanya tergambar dalam visi, misi dan nilai organisasi. Karena itulah di dalam matriks analisis kegiatan, setiap kegiatan yang dilakukan peserta harus dikaitkan dengan kontribusinya pada pencapaian visi dan misi organisasi serta penguatan nilai organisasi.
Kesadaran penulis akan eksistensi dan fungsi organisasinya (muatan agenda I) dan diperkuat oleh agenda III (kedudukan dan peran PNS) khususnya materi Pelayanan Publik yang harus berstandar; maka starting point Rancangan Aktualisasi yang penulis angkat adalah isu pelayanan yang terjadi di ruang radiologi yang belum memenuhi standar pelayanan radiologi. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan yang penulis ajukan di matriks Rancangan Aktualisasi adalah kegiatan-kegiatan untuk membantu proses kerja agar sesuai dengan standar pelayanan.
Kegiatan-kegiatan yang penulis lakukan bisa jadi atas arahan atasan maupun inisiatif dari penulis sebagai peserta. Agar dapat dilihat ektualisasi nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan itu, maka penulis merinci setiap kegiatan yang penulis lakukan menjadi tahapan-tahapan yang rinci sehingga dalam setiap rincian tahapan akan tampak perilaku kerja penulis yang momot nilai dasar PNS.
Dengan demikian, dari 6 kolom yang ada dalam matriks Rancangan Aktualisasi memiliki keterkaitan yang erat antar agenda pembelajaran; Agenda I terkait dengan organisasi dan unit kerja; Agenda III berperan dalam pengangkatan isu dan kegiatan serta tahapan kegiatan; dan Agenda II terkait dengan nilai-nilai dasar yang teraktualisasi dalam tahapan-tahapan kegiatan. Setelah semua hal itu tergambar, maka peserta Pelatihan Dasar Golongan II diminta untuk menganalisis dampak jika kegiatan-kegiatan yang diajukannya tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya.
No comments:
Post a Comment