Monday, June 12, 2023

Judul Penelitian Kesehatan Masyarakat Peminatan Epidemiology (Karya Tulis Ilmiah/Skripsi/Tesis)

 



  1. Faktor-faktor resiko kejadian penyakit tinea pedis pada buruh lepas di desa kota sigli kabupaten pidie tahun 2030
  2. Upaya Pencegahan kejadian penyakit tinea pedis pada buruh lepas di desa kota sigli kabupaten pidie tahun 2030
  3. Analisis Determinan kejadian penyakit tinea pedis pada pada buruh lepas di desa kota sigli kabupaten pidie tahun 2030
  4. Hubungan pengetahuan, sikap dan sosial ekonomi dengan kejadian penyakit tinea pedis pada buruh lepas di desa kota sigli kabupaten pidie tahun 2030
  5. Hubungan Dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan dengan kejadian penyakit tinea pedis pada buruh lepas di desa kota sigli kabupaten pidie tahun 2030
  6. Pengaruh kebijakan Kesehatan dan penyuluhan kesehatan dengan kejadian penyakit tinea pedis pada buruh lepas di desa kota sigli kabupaten pidie tahun 2030
  7. Faktor-faktor resiko kejadian penyakit tinea pedis pada buruh lepas di desa kota sigli kabupaten pidie tahun 2030
  8. Upaya Pencegahan kejadian penyakit TB Paru pada narapidana di lapas kota kecamatan Makmur jaya tahun 2040
  9. Analisis Determinan kejadian penyakit TB Paru pada narapidana di lapas kota kecamatan Makmur jaya tahun 2040
  10. Hubungan pengetahuan, sikap dan sosial ekonomi dengan kejadian TB Paru pada narapidana di lapas kota kecamatan Makmur jaya tahun 2040
  11. Hubungan Dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan dengan kejadian penyakit TB Paru pada narapidana di lapas kota kecamatan Makmur jaya tahun 2040
  12. Pengaruh kebijakan Kesehatan dan penyuluhan kesehatan dengan kejadian penyakit TB Paru pada narapidana di lapas kota kecamatan Makmur jaya tahun 2040
  13. Faktor-faktor resiko kejadian penyakit MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus) pada masyarakat di desa Konoha kabupaten Makmur Jaya tahun 2030
  14. Upaya Pencegahan kejadian penyakit MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus) pada masyarakat di desa Konoha kabupaten Makmur Jaya tahun 2030
  15. Analisis Determinan kejadian penyakit MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus) pada masyarakat di desa Konoha kabupaten Makmur Jaya tahun 2030
  16. Hubungan pengetahuan, sikap dan sosial ekonomi dengan kejadian penyakit MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus) pada masyarakat di desa Konoha kabupaten Makmur Jaya tahun 2030
  17. Hubungan Dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan dengan kejadian penyakit MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus) pada masyarakat di desa Konoha kabupaten Makmur Jaya tahun 2030
  18. Pengaruh kebijakan Kesehatan dan penyuluhan kesehatan dengan kejadian penyakit MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus) pada masyarakat di desa Konoha kabupaten Makmur Jaya tahun 2030
  19. Faktor-faktor resiko kejadian penyakit MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus) pada masyarakat di desa Konoha kabupaten Makmur Jaya tahun 2030
  20. Faktor-faktor resiko kejadian penyakit Rubella pada anak sekolah dasar (SD) di Kecamatan Konoha kabupaten Makmur tahun 2032
  21. Upaya Pencegahan kejadian penyakit Rubella pada anak sekolah dasar (SD) di Kecamatan Konoha kabupaten Makmur tahun 2032
  22. Analisis Determinan kejadian penyakit Rubella pada anak sekolah dasar (SD) di Kecamatan Konoha kabupaten Makmur tahun 2032
  23. Hubungan pengetahuan, sikap dan sosial ekonomi dengan kejadian penyakit Rubella pada anak sekolah dasar (SD) di Kecamatan Konoha kabupaten Makmur tahun 2032
  24. Hubungan Dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan dengan kejadian penyakit Rubella pada anak sekolah dasar (SD) di Kecamatan Konoha kabupaten Makmur tahun 2032
  25. Pengaruh kebijakan Kesehatan dan penyuluhan kesehatan dengan kejadian penyakit Rubella pada anak sekolah dasar (SD) di Kecamatan Konoha kabupaten Makmur tahun 2032
  26. Faktor-faktor resiko kejadian penyakit Rubella pada anak sekolah dasar (SD) di Kecamatan Konoha kabupaten Makmur tahun 2032
  27. Faktor-faktor resiko kejadian penyakit Cacar air (Varicella) pada santri di pesantren modern kecamatan Konoha kabupaten Jaya tahun 2035
  28. Upaya Pencegahan kejadian penyakit Cacar air (Varicella) pada santri di pesantren modern kecamatan Konoha kabupaten Jaya tahun 2035
  29. Analisis Determinan kejadian penyakit Cacar air (Varicella) pada santri di pesantren modern kecamatan Konoha kabupaten Jaya tahun 2035
  30. Hubungan pengetahuan, sikap dan sosial ekonomi dengan kejadian penyakit Cacar air (Varicella) pada santri di pesantren modern kecamatan Konoha kabupaten Jaya tahun 2035
  31. Hubungan Dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan dengan kejadian penyakit Cacar air (Varicella) pada santri di pesantren modern kecamatan Konoha kabupaten Jaya tahun 2035
  32. Pengaruh kebijakan Kesehatan dan penyuluhan kesehatan dengan kejadian penyakit Cacar air (Varicella) pada santri di pesantren modern kecamatan Konoha kabupaten Jaya tahun 2035
  33. Faktor-faktor resiko kejadian penyakit Cacar air (Varicella) pada santri di pesantren modern kecamatan Konoha kabupaten Jaya tahun 2035
  34. Faktor-faktor resiko kejadian penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) pada buruh kelapa sawit di kecamatan konohan kabupaten Makmur tahun 2029
  35. Upaya Pencegahan kejadian penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) pada buruh kelapa sawit di kecamatan konohan kabupaten Makmur tahun 2029
  36. Analisis Determinan kejadian penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) pada buruh kelapa sawit di kecamatan konohan kabupaten Makmur tahun 2029
  37. Hubungan pengetahuan, sikap dan sosial ekonomi dengan kejadian penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) pada buruh kelapa sawit di kecamatan konohan kabupaten Makmur tahun 2029
  38. Hubungan Dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan dengan kejadian penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) pada buruh kelapa sawit di kecamatan konohan kabupaten Makmur tahun 2029
  39. Pengaruh kebijakan Kesehatan dan penyuluhan kesehatan dengan kejadian penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) pada buruh kelapa sawit di kecamatan konohan kabupaten Makmur tahun 2029
  40. Faktor-faktor resiko kejadian penyakit campak pada anak usia sekolah di Kecamatan kota Fajar Kabupaten Konoha Tahun 2030
  41. Upaya Pencegahan kejadian penyakit campak pada anak usia sekolah di Kecamatan kota Fajar Kabupaten Konoha Tahun 2030
  42. Analisis Determinan kejadian penyakit campak pada anak usia sekolah di Kecamatan kota Fajar Kabupaten Konoha Tahun 2030
  43. Hubungan pengetahuan, sikap dan sosial ekonomi dengan kejadian penyakit campak pada anak usia sekolah di Kecamatan kota Fajar Kabupaten Konoha Tahun 2030
  44. Hubungan Dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan dengan kejadian penyakit campak pada anak usia sekolah di Kecamatan kota Fajar Kabupaten Konoha Tahun 2030
  45. Pengaruh kebijakan Kesehatan dan penyuluhan kesehatan dengan kejadian penyakit campak pada anak usia sekolah di Kecamatan kota Fajar Kabupaten Konoha Tahun 2030
  46. Faktor-faktor resiko kejadian penyakit campak pada anak usia sekolah di Kecamatan kota Fajar Kabupaten Konoha Tahun 2030







Baca Juga : LAPORAN AKTUALISASI NILAI - NILAI DASAR PNS RADIOLOGI TERAMPIL DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT (BAB II) INTERNALISASI NILAI UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTERISTIK PNS 

Saturday, June 3, 2023

Keuntungan dan kerugian mikroorganisme dan bakteri yang hidup di air, tanah dan udara

1. Kelebihan dan kekurangan masing-masing mikroorganisme akuatik

Manfaat mikroba dalam air antara lain plankton. Baik fitoplankton maupun zooplankton merupakan makanan utama ikan, sehingga keberadaannya menjadi pertanda suburnya perairan tersebut. Jenis mikroalga misalnya :

Chlorella, Hydrodycation, Pinnularia, Scenedesmus, Tablearia. Ada ketakutan akan hilangnya mikroorganisme air ketika ada mikroba penyebab penyakit di dalam air, seperti: 

Salmonella menyebabkan tifus/parafitosis, Shigella menyebabkan disentri bakteri, Vibrio menyebabkan Vibrio (Vibrio cholerae). Vibrio adalah spesies bakteri yang termasuk dalam kelompok bakteri laut. Gejala yang ditimbulkan oleh bakteri ini antara lain diare yang berlebihan, muntah, dan dehidrasi hingga kejang dan lemas.  



2. Kelebihan dan Kekurangan Semua Mikroorganisme Penghuni Tanah

Tanah merupakan sumber mikroorganisme yang kaya. Sebagian besar mikroorganisme yang ditemukan di sini tidak bersifat patogen bagi manusia. Bakteri patogen yang didapat di dalam tanah yaitu:

Clostridium tetani, Clostridium perfringens, Clostridium botulinum. Keunggulan pertanian adalah kemampuan memanfaatkan mikroorganisme untuk meningkatkan kesuburan tanah melalui fiksasi nitrogen, siklus hara dan peternakan. Nitrat dapat diproduksi dari nitrogen dengan adanya mikroorganisme. Produksi nitrat diinisiasi secara sinergis oleh beberapa genera bakteri

3. Kelebihan dan kekurangan masing-masing mikroorganisme di udara

Secara umum, mikroorganisme udara mencemari mikroorganisme yang mungkin bersifat patogen. Mikroorganisme ini dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok seperti bakteri, virus dan jamur, yang ditemukan di tanah dan disebarkan oleh angin baik dalam bentuk vegetatif maupun spora. 

4. Kerugian bakteri

    a. Basilus

Ini adalah bakteri saprofit yang hidup di tanah, air, udara dan tanaman. Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

    b. Streptococcus pyogenes

Ini adalah bakteri aerotolerant yang hidup sebagai saprofit dan parasit pada manusia. Dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas melalui penularan melalui udara.

    c. Staphylococcus aureus

Ini adalah bakteri yang hidup sebagai flora normal pada kulit dan selaput lendir, tetapi juga dapat menjadi patogen yang menyebabkan penyakit pada manusia dan dapat ditularkan melalui udara.

    d. Bordetella pertusis

Ada bakteri yang bisa terbawa udara dan menyebabkan batuk rejan/kolus.

    e. Corynebacterium diphtheria

Ini adalah bakteri patogen yang umum di udara dan dapat menyebabkan difteri.

    f. Pneumonia streptokokus

Ini adalah bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia dan biasanya merupakan infeksi pernapasan lanjut. Sehingga dapat menyebabkan kematian.

    g. Mycobacterium tuberculosis

Merupakan bakteri penyebab tuberkulosis yang dapat ditularkan secara langsung maupun tidak langsung melalui udara.

    h. Legionella pneumoniae

Ini adalah bakteri yang biasa ditemukan di air conditioner (AC) dan shower yang dapat menyebar melalui udara. 

    i. Pseudomonas

Ini adalah bakteri yang tersebar luas di tanah, air, tumbuhan dan hewan. Biasanya ditemukan di lingkungan rumah sakit yang lembab dan merupakan flora normal dan saprofit pada manusia. Bakteri dapat menyebabkan penyakit pada manusia ketika sistem kekebalan tubuh melemah. 


Baca Juga : 98 Judul Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan Skripsi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat Terbaru 


Baca Juga : Alat dan Cara Pengukuran Total Dissolve Solid (TDS) atau kandungan zat padat terlarut dalam air Mengunakan TDS Meter


Baca Juga : Judul Penelitian KTI, Skripsi dan Tesis tentang Covid-19


Baca Juga : PEMERIKSA TDS DAN PH AIR SUMUR GALI


Baca Juga : PRAKTIKUM IDENTIFIKASI LARVA NYAMUK


Baca Juga : CONTOH SOAL UKOM TENAGA SANITARIAN (KESLING) PART 6


Baca Juga : CONTOH FORMAT PENULISAN PRAKTIKUM

Baca Juga : CONTOH KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI RUMAH SAKIT 

Baca Juga : JUDUL TESIS MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT

Baca Juga : Bagaimana Cara Kerja Instalasi Pengolahan Air Limbah ?

Baca Juga : MIKROBIOLOGI AIR LIMBAH