Tuesday, July 6, 2021

Cara menjaga Kesehatan lingkungan di masa pandemic covid-19

 Assalamualaikum wr.wb

Hy sobat sekalian, kali ini saya akan membahas tentang cara menjaga lingkungan agar tetap sehan dan aman dari virus corona atau yang sering disebut covid-19… Nah kali ini saya akan membahas beberapa cara yang menurut saya sangat ampuh untuk mencegah penyebaran virus corona ini, di lingkungan sekitar tempat kita tinggal, bis aitu di lingkungan rumah, lingkungan perkantoran/tepat kerja, lingkungan tempat wisata atau lingkungan tempat bermain anak-anak. 



Cara menjaga Kesehatan lingkungan di masa pandemic covid-19

Virus Corona menyebabkan terpaparnya banyak jiwa hampir seluruh penjuru dunia salah satunya adalah  Indonesia Pada saat pandemi corona berlangsung di indonesia salah satu cara yang baik yang perlu kita lakukan adalah menjaga kesehatan lingkungan dimana kita sering berada. apabila tidak menjaga kebersihan lingkungan virus corona yang menempel padai benda-benda yang kita sentuh akan mudah menginfeksi tubuh seseorang, cara menjaga kebersihan lingkungan yaitu dengan cara:

  1. Sediakan tempat mencuci tangan di rumah, kantor, tempat wisata atau tempat bermain anak
  2. Sediakan sediakan hand sanitizer di rumah, kantor, tempat wisata atau tempat bermain anak
  3. Membersihkan Kaca-kaca Jendela Agar Sirkulasi Udara Bersih dan Sehat dan cahaya matahari dapat masuk keruangan
  4. Menanam pepohonan atau bisa juga tanaman gantung agar suasana lingkungan rindang dan sejuk
  5. Melakukan promosi kesehatan dengan cara memasang himbauan untuk Selalu Taat pada Protokol kesehatan dan Menjaga Kebersihan lingkungan seperti rumah, kantor, tempat wisata atau tempat bermain anak
  6. Sediakan tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat Kesehatan seperti memiliki tutup, terbuat dari bahan tahan karat, bahan kedap air dan mudah dikosongkan
  7. Sering membersihkan Kamar Mandi atau WC minimal 6 (enam) Jam Sekali
  8. Membuat Bilik Disinfektan di rumah, kantor, tempat wisata atau tempat bermain anak
  9. Segera bersihkan mainan -mainan anak yang terbuat dari  bahan plastik, logam, maupun karet dengan cara mencuci pada air mengalir dan mengunakan sabun
  10. Segera bersihkan mainan  anak-anak yang terbuat dari balok kayu Ketika sebelum di pegang
  11. Segera bersihkan buku-buku dan mainan kertas yang anak-anak gunakan
  12. Melakukan penyemprotkan Disinfektan di rumah, kantor, tempat wisata atau tempat bermain anak
  13. Mengepel dan Membersihkan Permukaan Ruang rumah, kantor, atau tempat bermain anak
  14. Membiasakan melepas sepatu dan sandal di luar rumah sebelum masuk kedalam rumah
  15. Membiasakan membuang benda-benda yang tidak digunakan lagi atau sampah yang tidak perlu sebelum masuk ke dalam rumah dan buang sampah tersebut ketempat sampah 
  16. Segera bersihkan diri dengan cara mencuci tangan, mandi, dan ganti baju bersih
  17. Cuci buah-buahan sebelum di makan
  18. Tidak mengunakan handuk milik orang lain atau mengunakan pakaian orang lain
  19. Ketika sepulang kerja langsung menganti baju dan mandi mengunakan sabun
  20. Bersihkan lingkungan rumah dari debu dan genangan air
  21. Tidak sering menyentuh wajah Ketika diluar rumah dan sebelum membersihkan tangan
  22. Mengurangi penggunaan plastik Ketika belanja maupun keperluan sehari-hari
  23. Membersihkan halaman rumah setiap hari
  24. Membiasakan bersepeda dan berjalan kaki dimasa pandemic covid-19
  25. Hindari meminjamkan barang-barang kepada orang tidak dikenal
  26. Hindari meminjam barang milik orang lain dimasa pandemic covid-19
  27. Biasakan membeli bahan makanan local 
  28. Biasakan konsumsi lebih banyak sayuran 
  29. Membisakan daur ulang sisa bahan makanan menjadi kompos dan lain sebagainya
  30. Sediakan rak penyimpanan sepatu dan sandal di teras rumah

Terimakasih telah membaca blog saya….

Apabila ada kekurangan kesalahan dan sesuatu yang tidak dimengerti bisa tinggalkan pesan dikolom komentar..


Baca Juga :98 Judul Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan Skripsi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat Terbaru

Baca Juga :Analisis Trias Epidemiologi Penyakt Diare (Host, Agent, dan Environment)

Baca Juga :Contoh Format Penulisan Kata Pengantar Karya Tulis Ilmiah (KTI/SKRIPSI) Terbaru

Baca Juga :Judul Penelitian KTI, Skripsi dan Tesis tentang Covid-19

Baca Juga :LAPORAN AKTUALISASI NILAI DASAR PNS RADIOLOGI TERAMPIL DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT (BAB III)

Baca Juga :Alat dan Cara Pengukuran Total Dissolve Solid (TDS) atau kandungan zat padat terlarut dalam air Mengunakan TDS Meter

Baca Juga :Alat dan Cara Pengukuran Total Dissolve Solid (TDS) atau kandungan zat padat terlarut dalam air Mengunakan TDS Meter

Baca Juga :Cara membuat BAB VI Kesimpulan dan Saran dalam penyusunan KTI/SKRIPSI yang baik dan benar

Baca Juga :Cara membuat BAB V Hasil penelitian dan pembahasan dalam penyusunan KTI/SKRIPSI yang baik dan benar

Baca Juga :Cara membuat BAB V Hasil penelitian dan pembahasan dalam penyusunan KTI/SKRIPSI yang baik dan benar

Baca Juga :LAPORAN AKTUALISASI NILAI - NILAI DASAR PNS RADIOLOGI TERAMPIL DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT (BAB II) INTERNALISASI NILAI UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTERISTIK PNS

Baca Juga :LAPORAN AKTUALISASI NILAI - NILAI DASAR PNS RADIOLOGI TERAMPIL DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT (BAB I)

Baca Juga :LAPORAN AKTUALISASI NILAI - NILAI DASAR PNS RADIOLOGI TERAMPIL DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT (BAB I)

Baca Juga :BAGIAN UTAMA YANG HARUS ADA DALAM KARYA TULIS ILMIAH ATAU SKRIPSI DAN TESIS

Baca Juga :CARA MEMBUAT BAB IV METODOLOGI PENELITIAN DALAM PENYUSUNAN KTI/SKRIPSI YANG BAIK DAN BENAR

Baca Juga :CARA MEMBUAT BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN VARIABEL DALAM PENYUSUNAN KTI/SKRIPSI YANG BAIK DAN BENAR

Baca Juga :CARA PENULISAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA PADA PENELITIAN KTI/SKRIPSI

Baca Juga :CARA MEMBUAT BAB I PENDAHULUAN (LATAR BELAKANG ) DALAM PENYUSUNAN KTI/SKRIPSI YANG BAIK DAN BENAR

Baca Juga :FORMAT PENGETIKAN PROPOSAL DAN KTI UNTUK AKADEMI KESEHATAN LINGKUNGAN

Baca Juga :FORMAT PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN TERBARU (Karya tulis Ilmiah dan Skripsi)

Thursday, July 1, 2021

Analisis Trias Epidemiologi Penyakt Diare (Host, Agent, dan Environment)

Assalamu'alaikum Wr. wb

Haii sobat sekalian, kali ini saya akan mengulas sedikit tentang cara menganalisi Trias Epidemiologi Penyakit Diare, untuk lebih jelas langsung saja simak artikel di bawah ini...



Analisis Trias Epidemiologi Penyakt Diare

1. Host (Penjamu)

Faktor yang dapat menimbulkan penyakit pada Host atau penjamu adalah :

a. Daya tahan tubuh terhadap penyakit

Jika daya penjamu atau host baik maka virus tidak dapat masuk ke dalam tubuh, dan jika daya tahan tubuh jelek dan penjamu atau host tidak menjaga kebersihan diri (personal hygiene) yang baik maka virus dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh host atau Penjamu.

b.  umur

Kebanyakan host atau penjamu yang terkena diare lebih sering pada kelompok usia anak-anak.

c. Jenis kelamin

Jenis laki-laki lebih dominan terkena penyakit diare dibandingkan dengan perempuan yang dikarenkan kurang baik dalam memelihara kebersihan dirinya (kebersihan pribadi)

d. Adat kebiasaaan

Bila host atau penjamu kurang biasa memelihara kebersihan diri (personal hygiene) maka sangat mudah bagi virus untuk masuk ke dalam tubuh

e. Makanan

Makanan yang basi, alergi terhadap makanan sehingga sangat mudah bagi virus untuk masuk ke dalam tubuh

2. Agent (Bibit Penyakit)

a. Biologi Golongan 

Virus : retovirus, e.coli, shigella dan salmonela, virus colera

b. Fisik Golongan

Diare disebabkan karena infeksi pada usus

3. Lingkungan (environment)

a. Lingkungan Fisik

Keadaan lingkungan yang struktur cuaca kering lebih sering terkena diare. Daerah dengan keadaan struktur gorgrafis kurang baik lebih sering terkena penyakit karena kurang pengetahuan tentang cara menjaga lingkungan agar tetap sehat dan jauh dari sumber penyakit 

b. Lingkungan non fisik

Lingkungan dengan sosial ekonomi yang rendah serta adaptasi kebiasaaan yang kurang baik atau perilaku yang kurang baik dalam memelihara kebersihan pribadi sangat mungkin terjadi diare

c. Lingkungan biologi

Lingkungan dekat dengan hewan peliharaan yang kurang terjaga kebersihannya seperti hewan dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh jika tidak menjaga kebersihan. Virus diare dapat dibawa oleh reservoir manusia.

Salah satu interaksi faktor Penjamu (host), bibit penyakit (agent) dan Lingkungan (environment) pada kasus terjadinya penyakit diare merupakan interaksi antara 3 faktor tersebut seperti; lingkungan yang kotor atau tidak bersih dapat menimbulkan kuman penyebab diare berkembang biak dengan pesat. Perilaku penjamu atau host juga dapat menimbulkan penyebab kuman penyebab penyakit diare yang masuk ke dalam tubuh host sendiri melalui mulut dari benda, makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh virus

1. Kondisi seimbang dimana seseorang berada pada posisi sehat
Pada model ini seseorang berada pada kondisi sehat dimana host, agent dan environment berada pada kondisi seimbang

2. Agent lebih berat dibandingkan dengan host tanpa pengaruh lingkungan dimana kemampuan Agen untuk Menginfeksi Meningkat

Adanya mutasi pada virus sehingga meningkatkan agen. Hal ini karena virus lebih banyak berkembang biak di lingkungan, yang mengakibatkan daya tahan tubuh host atau manusianya menurun dan dapat terkena penyakit diare

3.  Host lebih rentan dibandingkan dengan tanpa adanya lingkungan dimana lokasi terhadap agen meningkat


Jumlah peningkatan kerentanan pada penjamu (host) miskan jumlah balita atau anak meningkat. Hal ini karena balita atau anak-anak memiliki daya tahan tubuh yang lemah atau belum kuat sehingga rentan terhadap penyakit atau agen (bibit penyakit) yang ada di lingkungan. Khususnya pada penyakit diare karena banyak penyakit menyerang bayi, balita maupun anak-anak

4.  Agen lebih berat dibandingkan host dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana lingkungan berubah sehingga agen menyebar di lingkungan

Selama ini masyarakat kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan, masih banyak warga yang belum menggunakan jamban pribadi, untuk buang air besar sehingga banyak masyarakat yang buang air besar di sungai dan kebun setelah buang air besar, mereka tidak mencuci tangan dengan sabun sampai bersih, sehingga menyebabkan penyakit menyebar dan lingkungan menjadi tempat berkembangbiakan kuman atau virus penyakit

5. Host lebih rentan di banding dan di pengaruhi lingkungan dimana dalam model ini terjadi ketidakseimbangan dimana penjamu menjadi sangat peka terhadap bibit sehingga penjamu menjadi sakit

Gambar diatas menjelaskan tidak seimbangnya salah satu penjamu menjadi sangat peka terhadap bibit penyakit sehingga penjamu dapat menyebabkan sakit. Salah satu contoh keadaan ini yaitu adanya pencemaran udara atau tanah yang menyebabkan gangguan pada tubuh seperti mengkonsumsi udara yang tercemar oleh virus, kuman atau bakteri sehingga menyebabkan penyakit diare

Terima kasih.....
Semoga bermanfaat.....baca juga beberapa artikel di bawah ini.